Puisi

PUISI: Menjadi Manusia Seutuhnya

Dengan Menenggak Pil “Berani” GemulaiMereka memanggilnya banci, bencongBerkawat gigiMereka mengatainya korban trenBerpakaian cerah dan soft bermotif bungaMereka menganggapnya memalukan. Aib!Kala ia bernyanyi sambil menariMereka merisaknya tiada henti hingga dipaksa berhenti Tingkahnya, selalu dinilai salahKebenaran hanya milik merekaBukan miliknya Yang ia inginkanHanya diberi ruang untuk berekspresi sesuai hati nuraninyaTapi tetap salahYang ia lakukan tetap tidak diterimaTidak ada tempat untuknya Tapi kata menyerah, kalah, dan patah, tidak ada dalam dirinya Malam ini, dia menenggak pil beraniObat yang telah lama ia racik dan simpan rapat-rapat, “Mak aku ingin menjadi seorang Transgender. Aku ingin…

Read More
Puisi

PUISI: Jeritan Perempuan yang Melawan

(1) Pernahkah sejenak kau berdiam diri, Memandang lekat diri, Menelisik setiap bagian dari dirimu, yang kelihatan dan tak terlihat secara teliti? . Bagaimana cara menata rambutmu, sudahkah sesuai keinginanmu? Pakaian yang kau kenakan, sudahkah nyaman untukmu? Riasan wajah yang menempel di permukaan kulitmu, apa benar yang kau sukai? Sepatu yang kau kenakan, tidak menyakiti kakimu? Kau menyukainya dan membutuhkannya? Pekerjaanmu saat ini, benarkah panggilan dari hatimu dan kau menikmatinya? Atau setiap hari kau sesungguhnya tersiksa bukan main, seperti mayat hidup di tempat kerja, tapi “mau bagaimana lagi”?. Caramu bertutur kata,…

Read More
× Ada yang bisa kami bantu?