Cerita Pendek

CERPEN: Untuk yang Tercinta

Sebuah petang yang mendung menggantung di kaki langit. Gerimis panjang luruh membasahi tanah-tanah. Daun-daun basah kilau bercahaya tersapu matari redup-redah. Biasanya pada senja muram bergerimis seperti ini kau akan menghampiriku di samping jendela dapur yang letaknya tepat menengadah pada lautan lepas. Biasanya pada senja bergerimis seperti ini, kau suka sekali mengepulkan asap dari tungku batu, membuat teh untuk kita bertiga kemudian membicarakan kebaikan-kebaikan ayah sampai kulihat matamu berkaca-kaca. Lalu kau akan tersenyum di akhir cerita sambil memeluk pundak kedua anakmu. Atau biasanya di senja bergerimis seperti ini kau selalu siaga…

Read More
Cerita Pendek

CERPEN: Ling, Perempuan di Kerusuhan Mei

Mei 1998 Kurasakan ada yang janggal ketika aku lewat di depan rumah Mbah Darmin. Hari ini dia tidak di rumah atau juga di pasar. Aku memang sering mampir ke rumahnya, menyempatkan barang sejenak untuk bercengkerama sebelum aku sampai di pasar, karena aku kuli angkut di sana. Biasanya, jika Mbah Darmin tidak di rumahnya, dia pasti telah ada di pasar. Menjajakan barang dagangannya berupa sayuran hasil kebunnya sendiri. Tapi hari ini dia tidak ada di pasar. Kupikir dia pergi ke ladang. Mudah untukku menyimpulkan seperti itu, karena akhir-akhir ini pasar sepi…

Read More
Cerita Pendek

CERPEN: Terusir dari Bumi Tuhan

“Woy, pergi. Jangan tidur di sini!” bentak seorang Satpam. Kemarahannya meluap ketika mendapati Gondo tidur, mendengkur di emperan ruko yang di jaganya. Hujan masih saja mendera. Sore itu, gelap datang lebih cepat ketimbang sore-sore sebelumnya. Padahal masih pukul lima. Gondo menegakkan badan. Pak Satpam, dengan tampang berang berdiri mengawasi. Udara yang dingin membuat Gondo bergerak begitu lamban. Pak Satpam jengkel dibuatnya. Lalu didorongnya Gondo hingga terhuyung, tersungkur di aspal jalanan. Lututnya luka. Badannya basah diserang hujan yang tak berkesudahan. Gondo kembali mencoba bangkit berdiri. Dia berjalan pergi tanpa tahu arah…

Read More
Cerita Pendek

CERPEN: Pulau Banda dan Diana

Sepoci teh hangat, ikan kuah pala, nasi kuning begadang, kuil cina remang-remang, ada Diana disana. Cekatan ia menuruti permintaan pembeli yang tak sabar ingin pergi sebab KM. Nggapulu telah menderu dua kali. Satu jam menyusuri Banda, cukuplah untuk menemukan betapa masa lalu, termasuk yang baru saja lewat, beroleh tempat penting. Benteng Belgica, rumah pengasingan Hatta, deretan kuil Cina, bahkan anak tangga, beramai-ramai mengabadikannya dengan saksama. Seperti ada kerja bersama untuk merawat ingatan. Saya bersama seorang kawan ketika itu, berjalan menyusuri jalanan sempit Neira dengan rumah berjejeran di sekitar pelabuhan, hingga…

Read More
Cerita Pendek

CERPEN: Riwayat Dipan

Dipan itu letaknya persis di bawah pohon mangga di samping rumah Kopong. Tempat santai dari bambu itu sudah akrab sekali dengan ribuan pantat manusia yang duduk di atasnya. Tidak hanya pantat manusia, pantat piring dan gelas pun sudah tidak asing lagi dengan dipan. Di sana, di dipan itulah keluarga Kopong menghabiskan malam dengan kisah-kisah leluhur sambil menikmati jagung titi buatan Ibu. Dipan itu sudah ada jauh sebelum Kopong lahir. Tempat itu sudah seperti meja makan kedua bagi keluarga Kopong. Di sana, Ama melepas keringat setelah pulang dari kebun. Di sana,…

Read More
Cerita Pendek

CERPEN: Perempuan Itu Bernama Arika

Malam ketika Arika membunuh Kopral Heri, lelaki yang selama berbulan-bulan menjadikannya simpanan, bayi mungilnya yang konon lahir dari seorang veteran tentara Prancis, menangis histeris menanti puting susu yang tak kunjung dikulumnya sejak sore. Disampingnya tergeletak tanpa nyawa Kopral Heri dengan pakaian tentara lengkap beserta pangkat serta wing bertaburan menghiasi kain seragam. Arika telah menjalani ini – perempuan penghibur – sejak perjumpaannya dengan Clement Mallouda setahun lampau dan kini memberinya seorang bocah laki-laki yang permunculannya lebih banyak Prancis daripada melayu bernama; Griezman. Hingga datang Kopral Heri sebagai lelaki simpanan penghabisan yang…

Read More
× Ada yang bisa kami bantu?