Cerita Pendek

CERPEN: Terusir dari Bumi Tuhan

“Woy, pergi. Jangan tidur di sini!” bentak seorang Satpam. Kemarahannya meluap ketika mendapati Gondo tidur, mendengkur di emperan ruko yang di jaganya. Hujan masih saja mendera. Sore itu, gelap datang lebih cepat ketimbang sore-sore sebelumnya. Padahal masih pukul lima. Gondo menegakkan badan. Pak Satpam, dengan tampang berang berdiri mengawasi. Udara yang dingin membuat Gondo bergerak begitu lamban. Pak Satpam jengkel dibuatnya. Lalu didorongnya Gondo hingga terhuyung, tersungkur di aspal jalanan. Lututnya luka. Badannya basah diserang hujan yang tak berkesudahan. Gondo kembali mencoba bangkit berdiri. Dia berjalan pergi tanpa tahu arah…

Read More
Cerita Pendek

CERPEN: Pulau Banda dan Diana

Sepoci teh hangat, ikan kuah pala, nasi kuning begadang, kuil cina remang-remang, ada Diana disana. Cekatan ia menuruti permintaan pembeli yang tak sabar ingin pergi sebab KM. Nggapulu telah menderu dua kali. Satu jam menyusuri Banda, cukuplah untuk menemukan betapa masa lalu, termasuk yang baru saja lewat, beroleh tempat penting. Benteng Belgica, rumah pengasingan Hatta, deretan kuil Cina, bahkan anak tangga, beramai-ramai mengabadikannya dengan saksama. Seperti ada kerja bersama untuk merawat ingatan. Saya bersama seorang kawan ketika itu, berjalan menyusuri jalanan sempit Neira dengan rumah berjejeran di sekitar pelabuhan, hingga…

Read More
× Ada yang bisa kami bantu?