• CERPEN: Untuk yang Tercinta

    Sebuah petang yang mendung menggantung di kaki langit. Gerimis panjang luruh membasahi tanah-tanah. Daun-daun basah kilau bercahaya tersapu matari redup-redah. Biasanya pada senja muram bergerimis seperti ini kau akan menghampiriku di samping…

  • CERPEN: Terusir dari Bumi Tuhan

    “Woy, pergi. Jangan tidur di sini!” bentak seorang Satpam. Kemarahannya meluap ketika mendapati Gondo tidur, mendengkur di emperan ruko yang di jaganya. Hujan masih saja mendera. Sore itu, gelap datang lebih cepat…

  • CERPEN: Pulau Banda dan Diana

    Sepoci teh hangat, ikan kuah pala, nasi kuning begadang, kuil cina remang-remang, ada Diana disana. Cekatan ia menuruti permintaan pembeli yang tak sabar ingin pergi sebab KM. Nggapulu telah menderu dua kali.…

  • CERPEN: Riwayat Dipan

    Dipan itu letaknya persis di bawah pohon mangga di samping rumah Kopong. Tempat santai dari bambu itu sudah akrab sekali dengan ribuan pantat manusia yang duduk di atasnya. Tidak hanya pantat manusia,…

  • CERPEN: Perempuan Itu Bernama Arika

    Malam ketika Arika membunuh Kopral Heri, lelaki yang selama berbulan-bulan menjadikannya simpanan, bayi mungilnya yang konon lahir dari seorang veteran tentara Prancis, menangis histeris menanti puting susu yang tak kunjung dikulumnya sejak…