Esai

Memahami Moralitas Manusia Bersama Leon Trotsky

Moralitas selama ini, oleh kaum beragama, dianggap bersumber dari Tuhan, bukan dari hasil produksi hubungan antarmanusia, hubungan yang merefleksikan basis materil yang bernama kekuatan produksi. Dengan perkataan lain, moralitas hanya dianggap sebagai sesembahan umat manusia tanpa merefleksikannya dengan kondisi sosial. Karena moralitas dianggap berasal dari Tuhan, maka konsekuensinya adalah: moralitas yang digunakan oleh manusia untuk menilai baik dan buruknya suatu perilaku atau perbuatan disandarkan pada dalih “amanat” dari Tuhan. Pada saat gerombolan kaum beragama yang diperalat oleh kepentingan modal menyerang ruang-ruang demokrasi, mereka dengan entengnya berteriak, “Allahuakbar! Bubarkan, hancurkan, remukkan…

Read More
Oase

Mengubah Ide Lama, Menolak Diskriminasi Tionghoa

Diskriminasi pada etnis tertentu di Indonesia masih menjadi masalah utama yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Posisi etnis minoritas dalam kehidupan berbangsa belum terjamin dengan baik, mereka sering kali dijadikan kambing hitam pada banyak situasi dan keadaan buruk yang menimpa masyarakat mayoritas. Hubungan antara minoritas dan mayoritas yang buruk tersebut sampai membuat Geger Riyanto menulis tulisan sarkatis berjudul “Di Altar Kehendak Mayoritas, Minoritas adalah Korban Sajian” di situs Indoprogress. “Di altar kehendak mayoritas, minoritas adalah korban sajian yang diminta,” tulis Geger, mungkin dengan perasaan miris. Nasib para minoritas, terutama yang kondisi…

Read More
Esai

Hubungan Antara Membaca dan Menulis

Membaca dan menulis adalah dua kegiatan yang saling berkaitan antarsatu sama lain. Bahkan dengan tegas aku katakan, “Kedua kegiatan itu tidak dapat diceraiberaikan!” Kegiatan membaca adalah kegiatan menghimpun ilmu di dalam kepala. Dan, ketika ilmu sudah terhimpun, si pembaca akan memiliki kemampuan memunculkan ide. Nah, ide inilah yang kemudian diekspresikan dalam bentuk tulisan. Sedangkan tulisan dapat muncul, tentu saja, karena adanya kegiatan menulis. Menulis adalah kegiatan mempraktikan cinta. Hakikat cinta, dari sudut pandang Marxian, adalah kegiatan mencurahkan apa yang kita miliki kepada sesuatu atau orang yang kita cintai, sehingga dengan…

Read More
Cerita Pendek

CERPEN: Untuk yang Tercinta

Sebuah petang yang mendung menggantung di kaki langit. Gerimis panjang luruh membasahi tanah-tanah. Daun-daun basah kilau bercahaya tersapu matari redup-redah. Biasanya pada senja muram bergerimis seperti ini kau akan menghampiriku di samping jendela dapur yang letaknya tepat menengadah pada lautan lepas. Biasanya pada senja bergerimis seperti ini, kau suka sekali mengepulkan asap dari tungku batu, membuat teh untuk kita bertiga kemudian membicarakan kebaikan-kebaikan ayah sampai kulihat matamu berkaca-kaca. Lalu kau akan tersenyum di akhir cerita sambil memeluk pundak kedua anakmu. Atau biasanya di senja bergerimis seperti ini kau selalu siaga…

Read More
Filsafat

Kritik atas Kritik Ismantoro atas Buku “Mitos Merebut Negara”: Perjuangan Tanpa (Kesadaran) Kelas

Sanggahan Ismantoro Dwi Yuwono atas gagasan saya di buku “Mitos Merebut Negara” dapat dikatakan menarik. Ketertarikan saya atas sanggahan tersebut ada pada posisi penting “Perjuangan Kelas” yang merupakan salah satu konsep penting, sehingga frasa itu dijadikan bagian dari judul tulisan tersebut (Kesadaran & Perjuangan Kelas: Sanggahan Untuk Jun Bramantyo).[1] Tulisan ini bertujuan untuk mengkritik tulisan tersebut sambil di sisi lain menegaskan posisi pembacaan saya atas Marx. Selain itu tulisan ini akan mengargumentasikan bahwa marxisme mengungkapkan eksploitasi dalam sistem kerja-upahan bukan untuk mendorong perlawanan pekerja terhadap modal, melainkan lebih jauh dari…

Read More
Resensi Buku

Memperbincangkan Seksualitas: Dari Poligami, HIV/AIDS hingga LGBT

Permasalahan mengenai gender dan seksualitas merupakan isu yang selalu ada dalam setiap masyarakat. Isu ini tidak terbatas dalam suatu disiplin tertentu, tetapi mencakup sosial, politik, ekonomi, dan kesehatan. Sehingga dibutuhkan suatu kajian khusus mengenai isu gender dan seksualitas. Gender dan seksualitas tidak terlepas dari konteks ruang dan waktu. Di Indonesia, kajian mengenai gender dan seksualitas semakin dibutuhkan mengingat banyaknya permasalahan seputar gender dan seksualitas yang masih belum dikaji secara serius. Indonesia memiliki konteksnya sendiri sehingga kajian gender dan seksualitas di Indonesia tidak bisa hanya mengikuti kajian dari luar negeri. Era…

Read More
Cerita Pendek

CERPEN: Ling, Perempuan di Kerusuhan Mei

Mei 1998 Kurasakan ada yang janggal ketika aku lewat di depan rumah Mbah Darmin. Hari ini dia tidak di rumah atau juga di pasar. Aku memang sering mampir ke rumahnya, menyempatkan barang sejenak untuk bercengkerama sebelum aku sampai di pasar, karena aku kuli angkut di sana. Biasanya, jika Mbah Darmin tidak di rumahnya, dia pasti telah ada di pasar. Menjajakan barang dagangannya berupa sayuran hasil kebunnya sendiri. Tapi hari ini dia tidak ada di pasar. Kupikir dia pergi ke ladang. Mudah untukku menyimpulkan seperti itu, karena akhir-akhir ini pasar sepi…

Read More
Esai

Multikulturalisme dan Citizenship: Membaca Kerentanan Demokrasi di Indonesia

Orde Baru (Orba) merupakan sebuah era di mana rezim yang berkuasa berusaha mereduksi faktum pluralitas ke dalam sebuah format yang ajek. Teknik mengharmonisasikan suatu realitas yang plural tersebut meninggalkan jejak hitam dalam sejarah yang dalam bahasanya penyair sekaligus budayawan Goenawan Mohammad dipandang sebagai sebuah keteledoran kolektif di mana sejarah selalu dilihat sebagai grup ‘angkatan’[2]. Hubungan mereka hanya dirumuskan sebagai ‘pewarisan’ (positif), atau ‘gap’, ‘jurang pemisah’ (negatif). Ekspresi dalam bentuk sederhana maupun kompleks bercorak ekspansi gerakan primordial ataupun sektarianisme dapat lahir secara intensif dalam kondisi tersebut tanpa mempertimbangkan lagi status falsafah…

Read More
Puisi

PUISI: Martir Perlawanan

Martir Melawan Kazaliman 26 tahun yang lalu, jasadnya ditemukan tak bernyawa. Tubuhnya penuh luka lebam. Dagu, lengan dan pahanya memar dan lecet. Tidak hanya itu, hymen-nya pun robek Darah yang dipaksa tergerus dari tubuhnya pun tidak sedikit jumlahnya. Memilukan. Sungguh tragis dan sadis. Mengoyak-ngoyak hati nurani (bagi yang masih memilikinya). Marsinah. Ya… Namanya Marsinah. Singkat, sesingkat umur nafas melekat di tubuhnya. Meninggal bukan karena sakit penyakit, Atau mungkin kecelakaan saat menyeberang jalan. Bukan! Bukan! Bukan karena itu. Ia meregang nyawa karena melawan. Ia dipaksa menghembuskan nafas terakhirnya karena tidak mau diam,…

Read More
Cerita Pendek

CERPEN: Terusir dari Bumi Tuhan

“Woy, pergi. Jangan tidur di sini!” bentak seorang Satpam. Kemarahannya meluap ketika mendapati Gondo tidur, mendengkur di emperan ruko yang di jaganya. Hujan masih saja mendera. Sore itu, gelap datang lebih cepat ketimbang sore-sore sebelumnya. Padahal masih pukul lima. Gondo menegakkan badan. Pak Satpam, dengan tampang berang berdiri mengawasi. Udara yang dingin membuat Gondo bergerak begitu lamban. Pak Satpam jengkel dibuatnya. Lalu didorongnya Gondo hingga terhuyung, tersungkur di aspal jalanan. Lututnya luka. Badannya basah diserang hujan yang tak berkesudahan. Gondo kembali mencoba bangkit berdiri. Dia berjalan pergi tanpa tahu arah…

Read More
× Ada yang bisa kami bantu?