Surat untuk Mereka yang Menyalahkan Korban Kekerasan Seksual
Perjalanan di mobil travel antar provinsi, membuka lebar-lebar mata hati saya tentang peristiwa yang menimpa korban kekerasan seksual. Sebelumnya, saya sempat terlibat diskusi panjang dengan kawan-kawan dekat saya semasa duduk di bangku kuliah tentang kasus tragis yang menimpa korban kekerasan seksual seperti yang dialami oleh Agni. “bukannya saya tidak berempati, tapi…” menjadi kalimat pembuka yang sering kudengar dan menyimpan paradoks. Kalimat itu seolah-olah menunjukan rasa belas kasih terhadap penyintas kekerasan seksual. Mengapa seolah? Karena di belakang kata “tapi” masih banyak sekali kata yang justru berujung menyudutkan penyitas. Kalimat pembuka itu…
Read More