Deskripsi
Pada tanggal 16 Januari 1962 jam 4.30 pagi Syahrir ditangkap dengan sebuah surat perintah. Kejadian ini benar-benar membuat jantung patah. Dia kecewa. Ia tidak kecewa karena dia ditangkap (penjara bukanlah soal baru bagi hidupnya), tetapi ia kecewa karena sebagian besar dari kaum cendekiawan Indonesia waktu itu (1960 ke atas) bungkam atas kondisi-kecurangan politik, bungkam atas segala ketidakadilan. Sejak itu Syahrir tidak lagi sehat badannya.
Seperti lilin, ia adalah lilin yang sudah kehilangan vitalitas hidup. Faktor lain yang membuat kesehatannya semakin buruk adalah bahwa ia mengalami perlakuan buruk dari pihak pemerintah. Dia pernah melakukan ping selama 24 jam dan dokter tidak boleh dihubungi. Bulan mei 1965 akhirnya ia diizinkan berobat ke luar negeri tetapi umurnya tidak panjang lagi. Tanggal 9 April 1966 ia meninggal dunia sebagai tahanan politik. Tetapi cita-citanya terus hidup dan semoga akan diamalkan oleh generasi muda yang telah bangkit sekarang.
Ulasan
Belum ada ulasan.