God and the State – Bakunin

Rp40.000

Detail:

Weight 0.2 kg
Penulis Mikhail Bakunin
Penerbit Second Hope
Kertas Bookpaper
Jumlah Halaman 144
Jenis Sampul Soft Cover

Stok 2

Deskripsi

Hampir satu abad silam, Mikhail Bakunin menulis pamflet yang kelak menjadi sangat masyhur, Tuhan dan Negara (God and the State). Waktu itu, anarkisme muncul sebagai kekuatan utama dalam gerakan revolusioner, dan nama Bakunin, sang jawara dan penggerak gerakan revolusioner itu, juga dikenal di kalangan buruh dan intelektual radikal Eropa sebagaimana Karl Marx, dengan siapa dia bersaing untuk mendapatkan tampuk kepemimpinan organisasi First Internasional.

Tuhan dan Negara, merupakan karya yang sangat baik pada titik ini. Isi buku ini terputus-putus, mengalami pengulangan, kurang terorganisasi, penuh degresi dan catatan kaki panjang yang cenderung melunakkan dampak polemis yang ditimbulkannya. Namun, bagaimanapun isinya kuat dan energik, dan dikemas dengan kata-kata mutiara yang menjadi saksi bagi hadiah intuitif Bakunin yang luar biasa. Alhasil, dari semua karya Bakunin, Tuhan dan Negara menjadi buku yang paling banyak dibaca dan sering dikutip.

Dasar pikiran Tuhan dan Negara ialah penolakan Bakunin atas otoritas dan penggunaan kekerasan dalam segala bentuk. Semua negara menjadi instrumen bagi segelintir pemegang hak istimewa untuk menguasai sebagian besar manusia lainnya. Dan seluruh gereja menjadi sekutu setia negara dalam menaklukkan umat manusia. Sepanjang sejarah, pemerintah telah memanfaatkan agama baik sebagai cara melanggengkan ketidaktahuan manusia serta “katup pengaman” bagi kesengsaraan manusia dan rasa frustasi. Tuhan menjadi segalanya,” tulis Bakunin, “dunia nyata dan tak ada manusia; Tuhan menjadi kebenaran, keadilan, kebaikan, kekuatan, dan kehidupan, sedangkan manusia adalah kepalsuan, ketidakadilan, kejahatan, keburukan, ketidakberdayaan, dan kematian.

Informasi Tambahan

Berat 0.2 kg
Dimensi 13 × 19 cm

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “God and the State – Bakunin”

× Ada yang bisa kami bantu?