Gerakan Komunis di Hindia Belanda

Penulis John Roosa
Penerbit Kendi
Jumlah Halaman 433
Ukuran 14×20 cm
Kertas Bookpaper
Jenis Sampul Softcover

Harga aslinya adalah: Rp120.000.Harga saat ini adalah: Rp102.000.

Stok 5

Kategori:

Deskripsi

Berbeda dengan “komunalisme”, yang mana dapat dibedakan dengan “individualisme”. Paham Komunis Internasional masuk pertama kali ke Indonesia oleh seorang Komunis Sosialis, J.F.M. Sneevliet yang sekarang menjadi anggota 12 Majelis Negara dan Provinsi Holland utara serta Sekretariat Buruh Nasional dan mantan pemimpin dari Partai Sosialis Revolusioner (RSP), yang berkunjung ke Hindia pada 1913 setelah pensiun dari Partai Sosial Demokratik Belanda yang berprinsip serta bermetode kepada sosialis revolusioner. Prinsip-prinsip ini kemudian digunakan di Belanda oleh Partai Sosial Demokrat yang didirikan pada 1909, pada 1912 berubah nama menjadi Partai Komunis Belanda (Holland) seksi Komunis Intenasional bersama dengan Tribune sebagai organnya.

Gerakan awal dari Sneevliet menyebabkan terjadinya gerakan pada serikat dagang, khusunya pada 1908 gerakan ini menimbulkan pergerakan pada Perkumpulan Pegawai Kereta Api dan Tram di Hindia Belanda (VSTP). Pada bulan Mei 1914, beberapa rekan senegaranya seperti J.A. Brandsteeder dan H.W. Dekker ke Semarang mendirikan Persatuan (Perkumpulan) Partai Sosialis Demokratik (ISDV). ISDV bertujuan untuk memberikan gagasan atau propaganda berupa demokratisasi sosial untuk  berpatisipasi dalam hal politik, lebih lanjut dalam hal eksplorasi isu-isu ekonomi Hindia termasuk memberikan informasi pada grup demokratik di Belanda. Pada 10 Oktober 1915 “Het Vrije Woord” bertindak sebagai organ yang muncul yang bergerak secara independen dan diredaksi oleh A. Baars, H. Sneevliet dan P. Bergsma. Majalah tersebut berheti pada Mei 1922 sebagai pengeluaran Bergsma mengacu kepada peraturan 2 Ma ret 1922.

Informasi Tambahan

Berat 0.35 kg
Dimensi 20 × 14 cm