Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 5 – Harry A. Poeze
Detail Buku
Penulis | Harry A. Poeze |
---|---|
Penerbit | Buku Obor |
Kertas | bookpaper |
Jumlah Halaman | 475 |
Jenis Sampul | Soft Cover |
Rp130.000
Bagikan kepada kawan:
Deskripsi
Sesudah pembebasan, Tan Malaka mulai dengan menghimpun pengikutnya yang telah bercerai-berai. pada November 1948 ia mendirikan partai baru yang bernama Partai Murba. Pembentukan dan perkembangan partai terganggu oleh serangan Belanda Kedua pada Desember 1948. Saat itu Tan Malaka bermarkas di Kediri di bawah perlindungan batalyon TNI yang dipimpin Sabarudin. Sabarudin memiliki reputasi buruk sebagai panglima yang bengis dan kejam. Tan Malaka mempersiapkan tentara dan rakyat melakukan perang gerilya terhadap Belanda. Ia ikut bergerilya ke Gunung Wilis. Dalam pamflet yang ditulisnya tiap hari ia menyerang Soekarno dan Hatta, dan TNI. Bahkan ia memproklamirkan dirinya sebagai Presiden Indonesia. Serentak TNI beraksi. Setelah suatu rangkaian peristiwa yang luar biasa Tan Malaka di eksekusi oleh satuan lokal TNI di Desa Selopanggung 21 Februari 1949. Kematiannya dirahasiakan. Perlawanan pendukungnya terhadap Belanda, TNI, dan Republik diteruskan. Namun, dukungan dari rakyat tidak terwujud, dan di desember 1949, waktu Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia, Partai Murba menghentikan perlawanan bersenjata.
Buku ini memuat riwayat petualangan peringatan Tan Malaka dan percobaan Partai Murba untuk menjadi partai kiri yang terbesar. Tan Malaka sendiri hampir dilupakan, khususnya waktu Orde Baru. Sesudah itu ada kebangkitan kembali Tan Malaka. Banyak buku dari dan mengenai Tan Malaka diterbitkan. Bahkan kuburannya dibuka dalam tahun 2009. Partai Murba hidup merana, dan sekarang tidak ada kegiatan lagi. Yang paling aktif sekarang ialah keluarga adat Tan Malaka, yang didukung oleh pemerintah provinsi. Tetapi, sosok Tan Malaka masih kontroversial.
Informasi Tambahan
Berat | 0.45 kg |
---|---|
Dimensi | 16 × 23 cm |
Produk Terkait
-
Kekuasaan, Politik, dan Kebudayaan: Wawancara dengan Edward W. Said
Rp150.000Harga aslinya adalah: Rp150.000.Rp127.000Harga saat ini adalah: Rp127.000. -
Kisah para Diktator – Jules Archer
Rp65.000Harga aslinya adalah: Rp65.000.Rp55.250Harga saat ini adalah: Rp55.250. -
Soeharto Di Bawah Militerisme Jepang – David Jenkins
Rp70.000Harga aslinya adalah: Rp70.000.Rp58.800Harga saat ini adalah: Rp58.800. -
Negara Madiun? : Kesaksian Soemarsono Pelaku Perjuangan – Hersri Setiawan
Rp85.000Harga aslinya adalah: Rp85.000.Rp72.250Harga saat ini adalah: Rp72.250.