Konflik Internal dan Kompleksitas Proxy War di Timur Tengah
Penulis | Poltak Partogi Nainggolan |
---|---|
Penerbit | Pustaka Obor |
Jumlah Halaman | xvi+328 |
Ukuran | 15×23 cm |
Kertas | Bookpaper |
Jenis Sampul | Softcover |
Rp145.000 Harga aslinya adalah: Rp145.000.Rp123.250Harga saat ini adalah: Rp123.250.
Stok 15
Bagikan kepada kawan:
Deskripsi
Timur Tengah adalah wilayah eks jajahan Inggris dan Prancis yang cukup luas dan terus bergolak hingga dewasa ini pasca-dekolonisasi setelah usai Perang Dunia II. Wilayah ini tidak pernah surut dari berbagai jenis konflik, dengan faktor penyebab dan pemicu yang beragam. Ia tidak pernah sepi dari berbagai konflik internal dan antarnegara, yang terus membara sejak berakhirnya kolonialisme Barat. Pemicu konflik di Timur Tengah bisa berbeda, namun akar konflik bisa sama, jika ditelusuri dan diteliti kaitannya dengan berbagai persoalan politik, ideologi dan kepentingan geostrategis yang melibatkan banyak pihak, khususnya kekuatan-kekuatan luar. Konflik-konflik internal yang terjadi berkembang semakin buruk di berbagai negara di kawasan ini, dengan keterlibatan aktor luar yang kian mendalam dan beragam, sehingga situasi kawasan dipenuhi anarki dan semakin runyam prospeknya. Situasi darurat kompleks melahirkan krisis kemanusiaan yang hebat, dengan mengalirnya gelombang migrasi masif ke benua Eropa.
Timur Tengah menjadi sumber sekaligus penyebar instabilitas ke berbagai penjuru dunia. Konflik-konflik dominan diwarnai pertentangan antara kelompok-kelompok agama dan etnik demi perebutan sumber daya alam dan penguasaan teritorial, yang tidak dapat dilepaskan dari sejarah kolonialisme di masa lalu dan juga respons dunia, terutama PBB, dan kekuatan-kekuatan kawasan dan global, dalam menyikapinya. Masa depan kawasan ini semakin runyam akibat aksi-aksi imperialisme dan pendudukan baru pasca-Perang Dunia II, termasuk yang dilakukan Israel dan didukung Barat pasca-invasi 1967.
Timur Tengah, pusat lahirnya agama-agama besar yang memengaruhi dunia, selain kaya dengan sumber daya alam minyak dan gas bumi, yang menyediakan sebagian besar kebutuhan energi dunia, semakin memanas akibat eskalasi ketegangan yang sulit diturunkan karena kepentingan tumpang-tindih berbagai kelompok dan negara yang terlibat konflik di dalamnya. Friksi dan perpecahan kelompok-kelompok kekuatan domestik yang kian meluas, dan masuknya kekuatan besar lain, seperti Rusia, dan juga Turki, menambah kompleks persoalan yang muncul, sehingga upaya mencari resolusi konflik semakin sulit. Bukan tidak mungkin, akibat perkembangannya yang terus memanas dan mengalami eskalasi, perang besar yang bersifat mondial dapat muncul dari konflik yang lama dan baru yang ada di kawasan ini.
Informasi Tambahan
Berat | 0.45 kg |
---|---|
Dimensi | 15 × 23 cm |
Produk Terkait
-
Belanja Sampai Mati
Rp72.000Harga aslinya adalah: Rp72.000.Rp61.200Harga saat ini adalah: Rp61.200. -
Anarki Kapitalisme
Rp71.000Harga aslinya adalah: Rp71.000.Rp60.350Harga saat ini adalah: Rp60.350. -
Imperialisme Baru: Genealogi dan Logika Kapitalisme Kontemporer
Rp72.000Harga aslinya adalah: Rp72.000.Rp61.200Harga saat ini adalah: Rp61.200. -
Indonesia dan Rivalitas China, Jepang, dan India
Rp95.000Harga aslinya adalah: Rp95.000.Rp80.750Harga saat ini adalah: Rp80.750. -
Aktor Non-Negara: Kajian Implikasi Kejahatan Transnasional di Asia Tenggara
Rp85.000Harga aslinya adalah: Rp85.000.Rp72.250Harga saat ini adalah: Rp72.250.