Deskripsi
Para politisi memenangi pemilihan dengan mendistribusikan projek-projek berskala kecil, memberukan uang tunai atau barang kepada para pemilih; mereka mendapatkan dana untuk membiayai kampanye mereka dengan memperjual-belikan kontrak, perizinan dan manfaat-manfaat lainnya dengan para pengusaha; dan mereka juga terlibat dalam pertarungan yang tak ada ujungnya dengan politisi saingan mereka dan dengan birokrat untuk merebut kendali atas sumber-sumber daya negara dalam rangka membiayai kegiatan politik mereka. Bukannya bergantung pada partai, para politisi Indonesia biasanya lebih banyak bergantung pada striktur organisasi yang bersifat ad hoc dan personal, yang dikenal dengan sebutan “tim sukses”, untuk menyelenggarakan kampanye pilihan mereka. Koneksi personal—entah berdasarkan hubungan kekerabatan, pertemanan, jaringan usaha, agama atau suku—mengalahkan loyalitas pada partai. Para agen politik sering kali berhasil melelang jasa mereka kepada penawar yang tertinggi. Birokrat, dan bukannya partai, memegang kendali atas sumber daya negara dan merupakan actor kunci dalam kampanye pemilihan.
Ulasan
Belum ada ulasan.