Obral!

Sukarno, Marxisme & Leninisme: Akar Pemikiran Kiri & Revolusi Indonesia

Rp95.000 Rp79.800

Detail Buku

Penulis Peter Kasenda
Penerbit Komunitas Bambu
Kertas Bookpaper
Berat 0.35 kg
Jumlah Halaman 274
Jenis Sampul Soft Cover

Stok habis

Deskripsi

Siapakah Sukarno? Nasionalis? Islamis? Atau marxis? Sukarno sendiri mengakui bahwa Marx, Engels dan Lenin adalah tiga tokoh yang berpengaruh besar dalam pemikirannya. Lebih jauh ia menjadi anak sungai besar yang mengalirkan paham yang kemudian sohor disebut kiri dalam arus sejarah Indonesia. Sukarno memandang pemikiran kiri adalah api pembakar Revolusi Indonesia. Namun, apakah benar paham ini yang menjadi penyebab Revolusi Indonesia? Apakah Revolusi Indonesia adalah revolusi kiri? Sejauh mana paham kiri ini mendapat halangan dan tantangan serta peran seperti apakah yang dimainkan Sukarno dalam menembus itu semua?

Buku ini menjawab pertanyaan itu dengan menyusuri kedatangan marxisme-leninisme di Indonesia dan pengaruhnya pada Sukarno, serta lebih jauh mengurai penyebarannya ke tokoh-tokoh kiri Indonesia lainnya yang ada pada awal sampai pertengahan abad ke-20. Termasuk menyingkap bagaimana pemikiran kiri Indonesia yang memainkan peran sejarah itu dihabisi melalui pembunuhan massal yang kejam pada akhir 1965. Bukan hanya partai dengan tokoh-tokohnya, tetapi juga petani dan nelayan, sehingga pemikiran kiri mengalami suatu proyek pemusnahan dan dikenang sebagai hantu yang mengerikan.


Testimoni

“Buku ini layak untuk dibaca. Peter telah mengembalikan Sukarno sebagai seorang manusia yang bisa secara leluasa kita kritik sekaligus diakui pencapaiannya,” Bonnie TriyanaPemimpin Redaksi Majalah Historia

“Penting dibaca siapapun yang ingin meluruskan sejarah pemikiran di Indonesia,” Satriono Priyo UtomoPemimpin Umum Lembaga Pers Mahasiswa Didaktika UNJ 2012-2013.

Informasi Tambahan

Berat 0.35 kg
Dimensi 14 × 20 cm

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Sukarno, Marxisme & Leninisme: Akar Pemikiran Kiri & Revolusi Indonesia”

× Ada yang bisa kami bantu?