Deskripsi
Pembicaraan mengenai sejarah sastra Indonesia, adalah sebuah pembicaraan yang dibeberapa bagian terlihat rumpang, tidak lengkap. Disini, terlihat adanya fase yang dilewatkan dari sejarah sastra kita. Dalam praktik pengenalan karya sastra awal Indonesia, titik tolak sejarahnya dimulai dari masa Balai Pustaka.
Nama-nama seperti Sutan Takdir Alisjahbana, Nur Sutan Iskandar, Armijn Pane, dan lain-lain, seakan menjadi tokoh tonggak awal munculnya karya sastra. Pendirian Balai Pustaka, tak lepas dari peran pemerintah Kolonial, dalam rangka memproduksi bacaan bagi rakyat, yang tidak bertentangan dengan paham mereka. Salah satu hal yang dilewati adalah, karya sastra yang lahir diluar Balai Pustaka. Karya-karya yang lahir diluar Balai Pustaka, adalah karya-karya yang mengandung kritik. terhadap pemerintah. Sedangkan, karya yang dimuat oleh Balai Pustaka, lebih jinak.
Pengarang-pengarang diluar Balai Pustaka ini, yang melahirkan sastra perlawanan, adalah tokoh-tokoh yang secara radikal menentang pemerintah. Sebut saja Mas Marco, Semaun, dan Soemantri. Pengarang yang disebut terakhir diatas, akan menjadi pembahasan utama dalam buku ini. Soemantri, sebagai seorang yang tergolong radikal saat itu, berhasil mengarang sebuah karya sastra dengan tajuk Rasa Merdika, yang menyuarakan kondisi masyarakat yang memprihatinkan akibat kolonialisme, disertai dengan tindak perlawanan mereka. Sastra awal Indonesia, sejatinya adalah sastra perlawanan. Buku ini, diharapkan akan sedikit mengungkap tesis tersebut.
Kondisi: Ori Bersegel
Judul : Sastra Liar Masa Awal Resistensi Kaum Pergerakan
Penulis : Agus Sulton
Penerbit : Kendi
Tebal : 145 hlm
Ulasan
Belum ada ulasan.