Deskripsi
Sang Jenderal yang memimpin pasukannya menaklukkan balatentara Spanyol untuk memerdekakan nyaris seluruh Amerika Latin: Bolivia, Panama, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Venezuela hingga digelari “George Washington dari Amerika Latin” dalam novel ini digambarkan sebagai seorang pecinta penuh gelora yang hidupnya dikelilingi wanita, tapi mengalami kesepian di akhir hidupnya, tersiksa oleh insomnia kronis dan demam yang diidapnya, merasa frustasi oleh hilangnya kekuatan dan kekuasaannya. “Bagaimana caranya aku keluar dari labirin ini!” serunya putus asa pada saat-saat terakhir hidupnya.
Márquez tak hendak menuliskan sebuah puja-puji dalam buku ini, melainkan memberi kesaksian atas sebuah ironi: seorang lelaki yang pernah amat berjaya dan berkuasa, menemui ajal nyaris tanpa menyisakan kejayaannya, ditinggalkan cita, cinta dan mimpi. Sepi dan sendiri.
Namun, Márquez tak kehilangan sentuhan perlawanannya. Melalui novel historis nan indah dan menyentuh ini, ia berupaya membongkar kesadaran yang berakar pada abad silam, sekaligus mewakili sensibilitas sebuah milenium baru, dalam bentuk apapun citraan-citraan itu kemudian mewujud: kemerdekaan, persamaan hak, demokrasi. Ia menegaskan pendiriannya bahwa sastra bisa menjadi sebuah senjata untuk melakukan perlawanan politis tanpa perlu kehilangan dimensi keindahannya. ~Anton Kurnia
Ulasan
Belum ada ulasan.