Deskripsi
Teknologi pun menandinginya dengan menciptakan simulasi yang memberikan pengalaman akan hiper-realitas. Di sini, Yasraf menguraikan secara komprehensif tentang post-realitas yaitu dunia realitas yang bersifat artifisial atau superfisial, yang tercipta lewat bantuan teknologi simulasi dan pencitraan yang telah mengambil alih dunia realitas yang alamiah. Pembahasannya padat dan tematis mencakup permasalahan realitas di pelbagai bidang dengan menggunakan pendekatan cultural studies.
Diawali dengan esai pembuka baru yang membahas Cyberspace dan Cybersemiotics, dan kemudian dilanjutkan dengan bahasan “Post-Teori dan Post-Realitas” sebagai semacam landasan teori untuk semua pembahasan, buku ini membagi pembahasannya ke dalam empat bagian besar.
Pertama, Post-Sosial, mengupas kematian sosial, konsumerisme, peleburan realitas dan fantasi di media dan juga seni.
Kedua, Post-Hororisme, yang membahas kejahatan yang kian “sempurna” lewat manipulasi teknologi hingga tak ada yang tahu bahwa telah terjadi kejahatan: tak ada korban, tak ada pelaku, tak ada barang bukti. Juga tentang perang, terorisme, dan horor yang tumpang-tindih dalam turbulensi realitas.
Ketiga, Post-Demokrasi yang membedah peleburan demokrasi dan anarki, geopolitik, dan mikrofasisme, serta fatamorgana hukum dan ilusi kebenaran. Keempat, Post-Moralitas yang menggeledah fenomena meleburnya hasrat dan kesucian spiritualitas, kebenaran dan kepalsuan, gairah tubuh yang digantikan mesin, pornografi yang melampaui batas-batas hasrat, post-humanitas dan post-femininitas. Pada bagian akhir, pembahasan ditutup dengan uraian tentang apa itu Post-Metafisika sebagai semacam simpul dari semua pembahasan dalam buku ini.
Ulasan
Belum ada ulasan.