Deskripsi
MELALUI buku ini Anthony Giddens mengkaji seluk beluk modernitas dan konsekuensi-konsekuensi. Dalam masyarakat industrial, namun pada batas-batas tertentu di dunia ini secara keseluruhan, kita telah memasuki satu periode modernitas tingkat tinggi, yang terlepas dari ikatan terhadap keyakinan akan tradisi dan terhadap yang telah lama dikenal dengan “titik pengamatan” (baik bagi yang berada “di luar” maupun “di dalam” dan bagi yang lain) –dominasi Barat. Meski penemunya berusaha menemukan kepastian untuk menggantikan dogma-dogma yang telah ada sebelumnya, namun modernitas secara efektif melibatkan institusionalisasi keraguan. Semua klaim pengetahuan, pada zaman modern, pada dasarnya bersifat sirkuler, meski “sirkularitas” ini memiliki konotasi berbeda dalam ilmu alam bila dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial.
Menurut Giddens, modernitas sebenarnya berorientasi ke masa depan, sehingga “masa depan” memiliki status sebagai model yang kontrafaktual. Meskipun ada alasan lain mengapa hal itu dilakukan, ini adalah satu faktor yang dijadikannya landasan untuk meletakkan realisme utopis. Antisipasi masa depan menjadi bagian dari masa kini, sehingga terpulang kepada bagaimana masa depan sebenarnya berkembang: realisme utopis mengombinasikan “pembukaan jendela” bagi masa depan dengan analisis kecenderungan institusional yang terus berlanjut di mana masa depan politis menjadi imanen dalam kehadirannya. Dengan membahas hubungan antara modernitas dengan transformasi ruang dan waktu secara mendalam, Giddens memulai kajian buku ini.
Ulasan
Belum ada ulasan.