Deskripsi
Ini kali tidak ada yang mencari cinta… Aku sendiri. Berjalan Menyisir semenanjung, masih pengap harap Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan Dari pantai ke empat, sedu penghabisan bisa terdekap Dia penyair muda, yang mengawali hidup dengan penuh gelora. Gegap gempita dia masuk ke gelanggang perjuangan kemerdekaan. Dengan deretan puisinya yang menggelegar dan mengobrak-abrik tatanan sastra masa itu. Chairil ingin merdeka, dia ingin hidup seribu tahun, tanpa harus menghamba pada siapa pun. Tetapi, jiwanya yang bebas pun lambat laun dibebani realita yang tak seindah sastra. Dan saat hati tercabik antara cinta dan cita-cita, Chairil harus mengambil pilihan pahit. Demi seni, demi puisi, demi hidup. Novel ini mengisahkan hidup dan puisi Chairil Anwar, salah satu pendiri Angkatan 45, yang meski masa hidupnya sangat singkat namun gema semangatnya masih terasa hingga kini. Lewat karya-karyanya yang monumental, Chairil hingga sekarang masih mampu menggetarkan hati para pembacanya. Hati yang memberontak mendambakan kebebasan dan keabadian.
Ulasan
Belum ada ulasan.