Deskripsi
Amarah dan duka
menjadi jeladri dendam
bola-bola api ta terkendali
yang membentur diri sendiri
dan memperlemah perlawanan.
Sebab seharusnya perlawanan
membuatkan perbaikan,
bukan sekadar penghancuran.
***
Nama Rendra sudah menjadi semacam mitos dalam ranah sastra Indonesia. Gebrakannya dalam kemunculan puisi-puisi baladanya, atau teater “mini kata”-nya, atau puisi-puisi pamfletnya yang seakan menjadi penanda kegairahan dunia sastra di Indonesia.
Sebagai seorang penyair, Rendra juga dikenal memiliki keunikan dalam mengolah filsafat, agama, dan dunia mistik ke dalam sajak-sajaknya. Dengan keanggunan seekor burung merak, dia bergerak dari satu tepian ke tepian lainnya.
Buku ini menangkup sajak-sajak terbaik Rendra, sehingga pembaca bisa dengan mudah menemukan sajak-sajaknya yang sudah dikenal secara luas. Pembaca juga akan mendapati jejak kreativitas Rendra di dalamnya.
Penerbit | : | Bentang |
Penulis | : | WS Rendra |
Halaman | : | 120 |
Kertas | : | bookpaper |
Dimensi | : | 13 x 19 Cm |
Bahasa | : | Indonesia |
Cover | : | Soft |
Ulasan
Belum ada ulasan.