Cerita Pendek

CERPEN: Pulau Banda dan Diana

Sepoci teh hangat, ikan kuah pala, nasi kuning begadang, kuil cina remang-remang, ada Diana disana. Cekatan ia menuruti permintaan pembeli yang tak sabar ingin pergi sebab KM. Nggapulu telah menderu dua kali. Satu jam menyusuri Banda, cukuplah untuk menemukan betapa masa lalu, termasuk yang baru saja lewat, beroleh tempat penting. Benteng Belgica, rumah pengasingan Hatta, deretan kuil Cina, bahkan anak tangga, beramai-ramai mengabadikannya dengan saksama. Seperti ada kerja bersama untuk merawat ingatan. Saya bersama seorang kawan ketika itu, berjalan menyusuri jalanan sempit Neira dengan rumah berjejeran di sekitar pelabuhan, hingga…

Read More