Resensi Buku

Membayangkan Kehidupan Tanpa Negara

Apakah “negara” itu?  Mungkin kawan-kawan mengartikan negara adalah sekelompok rakyat yang ingin bersatu untuk mencapai suatu kedamaian, keadilan dan kemakmuran. Negara juga seringkali dimaknai sebagai tempat untuk berlindung dan menjamin hak-hak keamanan bagi kehidupan masyarakat sekitar. Sementara perspektif lain melihat negara sebagai wadah dimana berbagai peraturan dibuat untuk ditaati, ada piranti hukum untuk memberi sanksi bagi yang tidak menaatinya, sekaligus sebagai piranti untuk melakukan eksploitasi terhadap kelas bawah.

Salah satu filsuf abad 19, pionir gerakan buruh internasional dan intelektual progresif yaitu Karl Marx, mengartikan negara sebagai alat kelas berkuasa untuk menindas ataupun mengeksploitasi kelas yang lainnya. Saat ini, kelas kapitalis (pemilik modal) yang berkuasa, sehingga negara dijadikan alat untuk kepentingan akumulasi modal di antara kapitalis. Sehingga, bagi Marx, perjuangan kelas menjadi hal yang penting untuk menghapuskan ekpsloitasi dan penindasan. Kelas kapitalis akan terus mengimplementasikan visi mereka untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya, sedangkan kaum proletar hanya ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baikk, lepas dari belenggu eksploitasi dan menghapuskan sebuah sistem penindasan dengan jalannya revolusi.

Permasalahan tentang asal usul Negara banyak diperbincangkan bagi kaum marxis, liberalis maupun anarkis, darimana asal usul negara? Kenapa harus adanya Negara? Apakah negara menjamin kenetralan atas semua kelas?  John Locke memandang negara itu berdiri netral dari hasil adanya perjanjian masyarakat. Pandangan Marx, Engels, Lenin dan Kautsky tidak setuju dengan John Locke, mereka menilai negara tidaklah bersifat netral. Negara itu adalah bagian dari kelas-kelas sosial yang saling berkontradiksi.

Menurut tulisan Lenin dalam bukunya Asal-Usul Negara, negara pertama kali muncul untuk mengakomodir kepentingan kelas yang dominan.

Menurut tulisan Lenin dalam bukunya Asal-Usul Negara, negara pertama kali muncul untuk mengakomodir kepentingan kelas yang dominan. Sebelum masyarakat terbagi dalam kelas-kelas sosial, negara tidak pernah ada. Negara dipakai oleh kelas yang berkuasa sebagai alat untuk memerintah. Negara dijadikan untuk melegitimasi kelas berkuasa untuk mempertahankan kekuasaaanya. Untuk itu eksistensi Negara sangat diperlukan bagi kelas berkuasa.

Kita ambil contoh ketika zaman Romawi Kuno. Pada waktu itu, kapitalisme atau feodalisme belum muncul yang ada adalah sistem ekonomi perbudakan. Kelas pemilik budak menjadikan budaknya bukan sebagai manusia ataupun warga negara melainkan sebagai barang. Kelas pemilik budak semaunya sendiri berhak kapanpun untuk memeras tenaga kerja kaum budak. Hal tersebut tercantum dalam Undang-undang Romawi bahwasannya kaum budak adalah barang, dalam Undang-undang ini kaum budak tidak mendapatkan hak- hak individu yang bebas, dan tidak mendapatkan perlindungan. Negara dengan piranti Undang-undangnya memberi pembenaran bagi kelas pemilik budak memeras keringat budaknya atau bahkan melakukan kekerasan hingga membunuh budaknya.

Keberadaan negara tidak selalu ada di setiap zaman, ada zamannya negara itu tidak ada atau tidak dibutuhkan oleh masyarakat (Lenin)

Dalam buku Asal Usul Negara dijelaskan juga bahwa “keberadaan negara tidak selalu ada di setiap zaman, ada zamannya negara itu tidak ada atau tidak dibutuhkan oleh masyarakat”.  Dari pernyataan Lenin sudah jelas bahwa negara tidak muncul kalau tidak ada pertentangan kelas yang mengarah pada pembagian kelas di masyarakat.

Jika kawan-kawan berpikir tidak ada negara? Bisa kah hidup tanpa negara?  Mungkin sebagian besar dari kita akan berpikir itu utopis. Pemikiran itu terbentuk karena mereka sejak lahir dalam hidupnya dicampuri oleh konsep dan praktik bernegara. Jika mereka sedikit membuka buku-buku kritis, maka imajinasi tentang kehidupan tanpa negara itu mungkin. Toh, nenek moyang kita pada masanya pernah menjalankan relasi sosial tanpa ada negara yang mengatur.

________________

Thomas Samoth
Mahasiswa di Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jember.
Saat ini sedang berjuang menyelesaikan Skripsinya.

Related posts

Leave a Comment

× Ada yang bisa kami bantu?